CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 06 Juni 2016

ARTIKEL NUKLIR



NUKLIR JANTUNG INDONESIAKU

Listrik sangat penting bagi kehidupan terutama pada masa sekarang, seiring berkembangnya jumlah penduduk pada tiap negara dan juga industri maka kebutuhan listrik sangat pesat. Untuk mengatasinya maka sumber listrik yang ramah lingkungan perlu dikembangkan. Dalam hal ini Nuklir sebagai Pembangkit Listrik. Kata nuklir berarti bagian dari atau yang berhubungan dengan nukleus atom (inti atom). Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah satu-satunya lembaga penelitian di Indonesia yang mempunyai fasilitas nuklir sebagai sarana untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.





Gambar 1. Kunjungan Mahasiswa Uin Jakarta ke BATAN
Dalam rangka menambah wawasan mengenai perkembangan Nuklir di Indonesia, Pada hari Selasa tanggal 03  Mei 2016 Mahasiswa Pendidikan Fisika Semester 6 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan kunjungan ke PRSG( Pusat Reaktor Serba Guna) BATAN Serpong, sebanyak 31 orang diterima PRSG oleh Tim Pemandu PRSG yang terdiri dari Cahyana ST, Drs. Unggul Hartoyo, Agung Satrio S.Si. Puspitasari Ramadania S.Si, Ngariatinah, Suharyo, Sunarningsih dkk.
Kami mendapat penjelasan mengenai perkembangan dari sejarah reaktor RSG-GAS dengan penjelasan mengenai kelengkapan sarana prasarana yang dimiliki oleh reaktor RSG-GAS. Penjelasan secara menyeluruh mengenai pengoperasian reaktor RSG-GAS disampaikan baik di Lobby maupun di fasilitas reaktor.
Selain itu kami juga mendapat penjelasan mengenai fungsi dan manfaat dari reaktor RSG-GAS. Selain itu dijelaskan pula mengenai proses bisnis reaktor dan manajemen, inspeksi dan pengawasan serta sistem pelaporan pengelolaan reaktor RSG-GAS termasuk didalamnya penjelasan mengenai Sistem Mutu, Budaya Keselamatan, Budaya Keamanan maupun Sistem Monitoring dan Evaluasi serta Pengawasan Dampak Lingkungan di PRSG.






Gambar 2. Kunjungan Mahasiswa Uin Jakarta ke BATAN
Pada kelompok kedua sebanyak 35 orang mahasiswa melaksanakan  kunjungan ke Kawasan Srategis Nuklir (KSN) salah satu Fasilitas yang dikunjungi adalah  Instalasi Radiometalurgi gedung 20 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir. Kunjungan diterima oleh Bapak Helmi Fauzi R, S.ST, Maman Kartaman A, MT dan  Ibu Mu'nisatun Sholikhah, S.ST sebagai Petugas Layanan Informasi (PLI). Kunjungan langsung diantar untuk mengunjungi Hotcell 101 sampai 103 disini pengunjung dijelaskan tentang Transfer Bahan Bakar dari Gedung 65  Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE)-PTBBN dan Uji Tak Merusak oleh Bapak Bapak Helmi Fauzi, ST, lalu penungjung diantar ke Hotcell 104 sampai 107 untuk mengetahui pekerjaan Uji Metalografi yang dijelaskan oleh Bapak Maman Kartaman A, MT  dan terakhir pengunjung diantar ke Hotcell 108 dan 109 yang merupakan ruang laboratorium kimia untuk pekerjaan uji pasca iradiasi dan di Hotcell 137 dan 133 laboratorium untuk uji Pra Iradiasi, di Hotcell 112 pengunjung dijelaskan tentang cara kerja tangan manipulator yang merupakan tangan robot untuk mengerjaan preparasi sem dan tem. Pengunjung langsung berinteraksi dengan pemandu Bapak Helmi Fauzi R, S.ST,  dan Bapak Maman Kartaman A, MT.
Berdasarkan pertanyaan yang diajukan ke pihak BATAN tentang produk yang sudah dihasilkan oleh BATAN, maka Mereka memaparkan yang dikutip pada blog BATAN bahwa Terkait produk, BATAN juga mengembangkan produk di bidang pangan, karena masalah utama yang dihadapi pemerintah dalam produksi bahan pangan, terutama beras karena semakin berkurangnya lahan sawah subur. Berkurangnya lahan ini antara lain dipergunakan untuk daerah pemukiman, jalan, kawasan industri, dan lain-lain. Jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat, tercatat lebih dari 50.000 hektar lahan pertanian mengalami alih fungsi menjadi lahan non pertanian.
Di samping itu masalah lainnya kejadian alam seperti pengaruh iklim, banjir dan kekeringan serta adanya serangan hama dan penyakit menyebabkan berkurangnya produktivitas lahan dan tanaman. Selain ketersediaan lahan, upaya peningkatan produksi padi nasional tidak dapat dipisahkan dari inovasi teknologi.
Untuk itu, pemerintah berupaya menghasilkan berbagai terobosan teknologi untuk peningkatan produksi padi, terutama varietas unggul berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap hama penyakit, yang diyakini mampu meningkatkan produktivitas padi nasional.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) punya kontribusi penting di bidang penelitian pangan. Melalui implementasi teknik nuklir, lembaga ini berupaya ikut menjawab tantangan masalah krisis pangan yang dihadapi bangsa saat ini.
Salah satu yang dibanggakan oleh Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto adalah beras. Teknik nuklir memang dapat digunakan untuk rekayasa genetika tanaman dan menghasilkan varietas baru bersifat unggul. Misalnya produksi tinggi, adaptif pada kondisi iklim Indonesia, umur genjah, kualitas beras bagus dengan rasa nasi pulen dan enak.
Padi hasil riset iptek nuklir dari BATAN ini terbukti sukses. Varietas padi Bestasi, misalnya. Varietas padi unggul ini terpilih sebagai salah satu karya unggulan anak bangsa dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2013.
Tidak hanya padi, BATAN juga mengembangkan banyak tanaman pangan lainnya, seperti sorgum, gandum dan kedelai. BATAN menelurkan varietas unggul dari tanaman kedelai melalui proses penelitian sejak tahun 1977. Melalui teknik iradiasi sinar Gamma, telah dihasilkan delapan varietas kedelai unggul.
Nuklir memang tidak berbahaya namun dalam pengoperasian fasilitas nuklir harus sangat hati-hati karena dalam mengoperasikan fasilitas nuklir, hal terpenting yang harus selalu diperhatikan adalah faktor keselamatan. Untuk itulah BATAN menerapkan budaya keselamatan dalam menjalankan tugasnya. Budaya keselamatan merupakan faktor penjaga keberlangsungan aspek sumber daya manusia (SDM), proses dan organisasi dalam meningkatkan kinerja keselamatan. Salah satu karakteristik budaya keselamatan adalah dilakukannya proses pembelajaran.









Gambar 3. Reaktor Serba Guna BATAN Serpong
Selanjutnya mengenai reaktor nuklir, merupakan suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap. Berbeda dengan bom nuklir, yang reaksi berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir.
Saat ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada reaksi fisi nuklir, dan sering dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa kalangan menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan cara yang aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusi merupakan teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa piranti lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnya pembangkit thermoelektrik radioisotop dan baterai atom, yang membangkitkan panas dan daya dengan cara memanfaatkan peluruhan radioaktif pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch fusor, di mana reaksi fusi nuklir terkendali digunakan untuk menghasilkan radiasi neutron.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar